Friday, 29 January 2016

Penelitian Bawang Goreng




MAKALAH
“PENELITIAN BAWANG GORENG GARAWANGI




Disusun Oleh :
1. Fani Yuliana Sari
2. Hera Puspitasari


Kelas XI IPA 2





SMA NEGERI 1 CIGUGUR
Jalan Sukamulya No. 12 Kotak Pos 133, Telp. (0232) 873840 Kuningan 45552
2010-2011




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kita dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “GORENG BAWANG GARAWANGI”.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas yang berkaitan dengan ketidak ikutan sertaannya kami dalam kegiatan study tour.
Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini dan terima kasih kepada Pak Didi (Kepala Pimpinan PD. Karunia Asih) yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk diwawancarai.
Dalam makalah ini menjelaskan tentang bagaimana pemasaran goreng bawang Garawangi sampai ke seluruh Indonesia.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca mohon maaf apabila ada kekurangan karena kami masih dalam tahap pembelajaran.



Kuningan, 03 Juni 2011


Penulis,












DAFTAR ISI


Kata Pengantar   ................................................................................................................... i
Daftar Isi   ............................................................................................................................. ii
BAB I        PENDAHULUAN   .......................................................................................... 1
1.1    Latar Belakang   ................................................................................ ...... 1
1.2    Batasan Masalah   ..................................................................................... 1
1.3    Tujuan Penelitian   .................................................................................... 1
1.4    Manfaat Penelitian   .................................................................................. 1
BAB II       LANDASAN TEORI   ..................................................................................... 2
2.1    Syarat Tumbuh   ....................................................................................... 2
2.2    Teknik Budidaya   .................................................................................... 3
BAB III     PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN   ....................................................... 8
BAB IV     PENUTUP   ....................................................................................................... 10
4.1    Kesimpulan   ............................................................................................. 10
4.2    Saran   ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA   ........................................................................................................ 11
LAMPIRAN   ....................................................................................................................... 12








BAB I
PENDAHULUAN


1.1     Latar belakang
Tanaman bawang merah merupakan terna yang rendah, setinggi 1550 cm, umbinya bulat, sebelah atasnya melancip, berwarna merah lembayung dengan umbi-umbi samping yang bulat, tertekan dan ujungnya melancip. Bagian bawah umbi terletak di dalam tanah sedang bagian atasnya berada di atas tanah. Daunnya berbentuk pita yang bergerongga dengan ujung yang melancip, warnanya hijau kebiru-biruan. Pembungaannya berbentuk payung membulat dengan banyak bungan yang berwarna merah jambu, lembayung atau putih. Oleh karena itu kita akan mengetahui bagaimana cara mengolah bawang merah itu menjadi bawang goreng yang enak.

1.2     Batasan Masalah
Jika kita membeli mie goreng atau makanan mie goreng, di dalamnya terdapat bawang goreng yang renyah dan enak. Dari manakah asal bawang goreng tersebut? dan bagaimanakah proses pembuatannya? Akan dijelaskan di dalam makalah ini.

1.3     Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara pengolahan tanaman bawang merah hingga meenjadi makanan yang bergizi dan enak serta sebagai pengharum makanan setelah dihidangkan.

1.4     Manfaat Penelitian
1.4.1  Dapat mengetahui bagaimana pengolahan bawang mentah menjadi makanan yang renyah dan enak.
1.4.2  Mempelajari proses pembuatan bawang goreng.






BAB II
LANDASAN TEORI


2.1         SYARAT TUMBUH
Setiap jenis tanaman membutuhkan kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhannya. Untuk dapat tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang baik, persyaratan untuk tumbuh harus dipenuhi.
Factor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman meliputi iklim dan jenis tanah. Unsur-unsur iklim yang perlu diperhatikan adalah sinar matahari, suhu, ketinggian tempat, dan curah hujan. Sedangkan yang perlu dperhatikan pada tanah adalah sifat fisik an kimianya.
1.             Iklim
Tanaman bawang merah menyukai daerah yang beriklim kering dengan suhu yang agak panas dan cuaca cerah untuk pertumbuhannya. Apabila ditanam ditempat yang terlindung dapat menyebabkan pertumbuhan umbi yang kecil dan hasilnya kurang memuaskan.
Tanaman bawang merah dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi (0ñ900 m dpl) dengan curah hujan 300ñ2500 mm/tahun. Namun pertumbuhan tanaman maupun umbi yang terbaik di ketinggian sampai 250 m dpl. Bawang merah masih dapat tumbuh dan berumbi pada ketinggian 800ñ900 m dpl, tetapi umbinya lebih kecil dan warnanya kurang mengkilap. Selain itu, umurnya lebih panjangdibanding umur tanaman yang ditanam di dataran rendah karena suhu di dataran tinggi lebih rendah. Daerah yang sesuai adalah yang suhunya sekitar 25ñ32·C dan suhu rata-rata tahunannya 30·C.
2.             Tanah
Tanamn bawang merah menyukai tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung bahan organic. Tanah yang gembur dan subur akan menghasilkan umbi yang besar.
Jenis tanh yang paling baik adalah tanah lempung berpasir atau lempung berdebu. Tanah jenis ini mempunyai aerasi dan drainase yang baik karena memiliki perbandingan antara friksi liat, pasir, dan debu. Tanah yang paling sesuai untuk bawang merah adalah yang agak asam sampai normal (6,0ñ6,8).
Tanah yang terlalu asam dengan pH dibawah 5,5 banyak mengandung garam alumunium (AI) yang bersifat racun, sehingga dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Untuk tanah yang terlalu asam dapat dilakukan pengapuran.
Di tanah yang terlalu basa dengan pH lebih dari 7, garam mangan (Mn) tidak dapat diserap oleh tanaman. Akibatnya umbi yang dihasilkan kecil dan produksi tanaman rendah.

2.2         TEKNIK BUDIDAYA
1.             Waktu Tanam
Waktu tanam yang baik adalah musim kemarau dengan ketersediaan air untuk pengairan cukup, yaitu pada bulan April atau Mei setelah panen padi dan pada bulan Julia tau Agustus.
Penanaman sebetulnya juga dapat dilakukan pada musim penghujan asal drainase berjalan lancar, dan pemberantasan hama dan penyakit dilakukan secara intensif. Penanaman yang dilakukan diluar kebiasaan bertanam ini seringkali disebut dengan penanaman diluar musim.
Bawang merah sebenarnya dapat dibudidayakan sepanjang tahun, asal drainase dilakukan dengan baik serta perawatan yang lebih intensif terutama terhadap hama dan penyakit.
2.             Bibit
Bawang merah di Indonesia umumnya diperbanyak dengan umbi meskipun sebenarnya dapat pula diperbanyak dengan biji. Kebiasaan menggunakan umbi sebagai bibit ini disebabkan biji bawang merah sulit diperoleh, disamping itu jika dibudidayakan dengan biji umur tanaman akan menjadi panjang.
Pertumbuhan tanaman bawang merah dipengaruhi oleh berat umbi, umbi yang besar akan memberikan pertumbuhan yang lebih baik, jika dibandingkan dengan bibit yang berasal dari umbi yang kecil.
Daun-daun yang berbentuk pada bibit dari umbi besar akan lebih banyak daripada bibit umbi kecil. Akibat dari bertambah besarnya luas daun akan meningkatkan laju fotosintesis sehingga mempengaruhi dalam pembentukan umbi. Agar tanaman memberikan hasil seperti yang diharapkan, maka bibit yang digunakan haruslah dari jenis-jenis yang unggul yang dihasilkan dari teknologi pembibitan yang benar.
Beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bibit bawang merah adalah sebagi berikut :
a.              Bibit telah berumur cukup (70-90 hari) di datarn rendah
b.             Ukuran umbi antara 2,5-7,5 gram
c.              Murni tidak bercampur dengan varietas atau jenis lain
d.             Warna mengkilat, kompak/tidak keropos, sehat, tidak cacat, serta tidak mengandung hama dan penyakit
e.              Kadar airnya kurang lebih 80 persen
f.              Telah mengalami penyimpanan 2-3 bulan setelah panen dan telah bertunas
Bawang merah untuk keperluan bibit harus cukup tua, yaitu sekitar 70 hari yang ditanam di dataran medium sampai tinggi. Umbi bawang terbaik untuk bibit adalah berukuran sedang, pertumbuhan tunas dalam umbi telah penuh, disertai kualitas bibit yang baik yaitu umbinya sehat dan kekar dengan warna mengkilap dan telah disimpan 2,5-4 bulan.
Kultivar atau varietas yang dianjurkan untuk dataran rendah adalah kuning, Bima, Brebes, Bangkok, Kuning Gombong, Klon No.33, Klon No. 86, sedangkan untuk dataran tinggi adalah varietas Sumenep, Meneteng, Klon No.88, Klon No.33. banyak umbi bibit yang diperlukan tergantung dari penggunaan jarak tanam dan ukuran umbi, yaitu berkisar anatara 700-3.600 kg perhektar.
3.             Pengolahan Tanah
Setelah dipilih tanah yang sesuai yakni tanah gembur, subur berpasir kemudian perlu dikerjakan baik-baik sebagai persiapan penanaman. Bila tanah tidak dipersiapkan, dicangkul atau dibajak sempurna, terlebih pada tanah padat atau becek, mak tanaman bawang merah daunnya akan menguning dan akhirnya mati sebelum umbi terbentuk. Pada lahan kering tanah dicangkul atau dibajak sedlam 20 cm sampai gembur.
Setelah pengolahan tanah selesai, maka dibuat bedengan-bedengan dengan ukuran lebar bedengan 1ñ1,25 meter, tinggi 30 cm, panjangnya bebas, tergantung pada kebutuhan. Untuk memperkuat tanah bedengan tersebut perlu dipadatkan. Pada saat mempersiapkan bedengan, sekaligus diberi pupuk dasar seperti pupuk kandang atau kompos kering sebanyak 2 kg per m·. dan akan lebih baik jika ditambahkan pupuk fosfor dan kalium. Bedengan semacam ini harus dibuat selokan dengan ukuran selokan lebar 45 cm dan dalamnya 25 cm.
Juga harus dibuat selokan sekeliling petak dengan ukuran lebar 60 cm. bentuk memanjangnya selokan tentu saja harus disesuaikan dengan keadaan petak-petak. Sedangkan, miringnya selokan disesuaikan dengan miringnya tanah sebab fungsi dari selokan itu sebagi saluran drainase.
4.             Penanaman
Penanaman bawang merah tidak menggunakan biji. Jadi, tidak diperlukan persemaian, tetapi yang harus dipersiapkan adalah bibitnya. Pada umbi bawang yang sudah timbul akar dan daun berarti tanaman mulai tumbuh. Sebelum dilakukan penanaman, kulit pembalut umbi harus dikupas terlebih dahulu dan dipisahkan dalam suing-siungnya untuk dijadikan calon bibit.
Cara penanamannya yaitu bibit dibagi-bagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan jumlah bagian-bagian yang ada. Setiap bibit harus dipotong 1/3 bagian pada bagian atas untuk memecahkan masa dormansi dan mempercepat pertumbuhan tunas tanaman.
Bibit ditanam berdiri di atas bedengan sampai permukaan irisan tertutup oleh lapisan tanah yang tipis. Benamlah 2/3 bagian bibit tersebut kedalam tanah atau sedalam 1 cm. sedangkan 1/3 bagian lainnya harus ada di permukaan tanah. Pada prinsipnya penanaman tidak boleh terlalu dalam agr pembentukan rumpun bias baik karena bila terlalu dalam menyebabkan :
a)             Akar atau bibit mudah busuk pada waktu banyak hujan, dan
b)             Pembentukan rumpun akan terganggu
Jarak tanam bawang merah pada musim kemarau 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm, sedang pada musim hujan 15 x 20 cm atau 20 x 20 cm. jika pH tanah kurang dari 5.6 maka lakukan pengapuran dengan menggunakan Kaptan atau Dolomit minimal 2 minggu sebelum tanam dengan dosis 1-1.5 ton/ha.
Jika tanah terlalu kering harus dibasahi dahulu tetapi jangan sampai menjadi becek. Pada tempat-tempat yang akan ditanami dibuat lubang-lubang dengan menggunakan tugal yang dibuat dari sebilah bamboo. Selesai penanaman harus selalu disirami selama 4-5 hari. Biasanya jarak tanam yang besar dipakai pada budidaya di dataran tinggi, sedangkan jarak tanam sempit di dataran rendah.
Jarak Tanam
Jumlah Kandungan (Persen)
Ukuran Umbi 5 gr
Ukuran Umbi 2,5 gr
Populasi
20 x 20 cm
20 x 15 cm
15 x 15 cm
15 x 10 cm
1,4
1,8
2,4
3,6
0,7
0,9
1,2
1,8
250.000
333.000
644.000
666.000

5.             Pemupukan
Agar hasil yang diberikan optimal, perlu dilakukan pemupukan yang tepat. Pemupukan bawang merah dilakukan dengan pupuk kandang maupun dengan pupuk buatan. Pupuk kandang diberikan sebanyak 10 ton per hektar. Pupuk kandang ini berfungsi untuk menyuburkan tanah dan membuat struktur tanah bergumpal hingga tanh tidak padat, mengikat air jika terjadi kekurangan air (kemarau) dan melepas air jika kelabihan (musim hujan) serta mendorong aktivitas mikroba dalam tanah.
Dosis pupuk buatan yang diberikan tergantung pada jenis tanh, varietas, dan jenis pupuknya. Pemupukan dasar diberikan 1 minggu sebelum tanam yaitu 15-20 ton/ha pupuk kandang atau 5-10 ton/ha kompos matang ditambah 200 kg/ha TSP. pemberian pupuk dasar tidak terlalu dalam, cukup disebarkan diatas permukaan bedengan kemudian dicampur rata dengan lapisan permukaan tanah.
Pupuk susulan pertama setelah dalam garitan kurang lebih 5 cm di sebelah kiri barisan tanaman. Setelah pupuk diletakkan, garitan ditutup dengan selapis tanah. Pupuk susulan pertama diberikan pada saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam, bersamaan dengan penyiangan pertama, berupa pemberian urea sebanyak 60-200 kg per hektar.
Pemberian pupuk kedua dilakukan pada saat tanaman berumur 10-15 hari dan umur 30-35 hari stelah tanam, biasanya jenis dan dosis pupuk yang diberikan adalah 75-100 kg/ha urea, ZA 150-250 kg/ha, dan KCI 75-100 kg/ha. Biasanya dosis pupuk yang diberikan berbeda-beda di setiap daerah. Agar pupuk yang diberikan benar-benar efisien,pemberian haruslah disesuaikan dengan rekomendasi pemupukan yang telah ada.
Sebagai patokan dosis pemupukan bawang merah dalam satu pertanaman dapat dilihat pada table berikut :
Jenis Pupuk
Dosis Total
(kg Perhektar)
Pupuk Dasar (kg Perhektar)
Pupuk Susulan
Pertama
Kedua
Pupuk Kandang
10.000
10.000
Urea
110 – 400
110 – 400
60 – 200
50 – 200
TSP
50 – 200
50 – 200
KCI
160
160

6.             Pemeliharaan
Tanamn bawang merah pada permulaan petumbuhannya menghendaki cuaca agak dingin dan lembap. Karena itu harus dijaga agar tanah bedengan cukup basah, tetapi tanaman bawang tidak menghendaki tanah jadi becek. Penyiraman yang baik dilakukan pada waktu pagi dan sore hari. Tanah yang kering menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik.
Periode basah dan kering yang silih berganti akan menaikkan persentase anakn umbi. Tanaman bawang merah mempunyai system perakaran yang dangkal dan lebat. Akar ini terus tumbuh dan berkembang kea rah permukaan tanah. Karena itu air siraman harus cukup sering diberikan.
Dengan demikian, akan terjadi kelembapan permukaan tanah yang merupakan daerah perakaran tanaman. Setelah tanaman berumur 50 hari diperlukan penyiraman setiap hari yang lebih terautr dan relative lebih banyak, maksudnya untuk memperoleh pertumbuhan umbi bawang yang lebih baik tetapi harus diingat supaya tanah jangan becek.
Untuk menjaga pertumbuhan bawang yang baik, maka tumbuhan liar yang dapat merugikan tanaman perlu dibuang demikian pula rumput-rumputan. Kurang lebih satu minggu setelah penanaman biasanya sudah tumbuh daun-daun pertama dan sesudah tiga minggu biasanya rumput liar di sekelilingnya juga sudah tumbuh. Rumput-rumput tersebut juga butuh makan, sehingga akan bersaing dengan tanaman bawang merah dalam pengisapan zat makanan yang ada di lapisan tanah atas. Maka penyiangan pertama harus dilakukan setelah tanaman berumur tiga minggu. Untuk selanjutnya penyiangan dilakukan pada setiap saat sehingga bedengan betul-betul bersih dari rumput liar.
Karena system perakaran tanaman ini dangkal, maka penggemburan juga tak perlu dalam. Pada saat dilakukan penyiangan sekaligus menggembur atau mendangir tanah dan membunuh tanaman, terutama pada umbi yang kelihatan telanjang. Pendangiran atau pembunbunan harus dilakukan dengan hati-hati supaya tidak merusak tanman. Akar yang rusak akan mengurangi pertumbuhan umbi.















BAB III
PEMBAHASAN HASIL ANALISIS


Pak Didi memulai usaha bawang goreng ini dengan modal Rp. 20.000.000,- dan perusahaan tersebut diberi nama PD Karunia Asih. Jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan bawang goreng itu berjumlah 12 orang.
Jenis bawang merah yang digunakan perusahaan itu bawang merah Brebes dan mendapatkan pasokan bawang merah itu dari Brebes, dari pasar dan dari petani bawang merah. Bahan pokok membuat bawang goreng yaitu bawang merah, tepung tapioca, minyak goreng. Setiap harinya perusahaan itu mengolah lebih dari 2 ton bawang goreng dan bawang goreng tersebut di distribusikan ke PT Wings Food, tepatnya ke produk Mie Sedaap di Bekasi, satu kemasan berisi 10 kg. Pendapatan perusahaan bawang goreng Garawangi PD Karunia Asih perbulannya bias mencapai 10-20 juta. Kelebihan bawang goreng dari perusahaan itu dari yang lain yaitu bawang goreng ini lebih tahan lama, lebih renyah dan lebih wangi.
Proses Pembuatan
Yang pertama kali dilakukana dalam pembuatan bawang goreng adalah pengupasan kulit kering bagian luar. Selesai itu, bawang hasil kupasan kemudian ditiriskan, hasil kupasan didiamkan sehari semalam dan ditempatkan pada tempat yang tidak terkena matahari dimaksudkan agar kadar air yang ada di dalam bawang benar-benar minimal, sehingga bisa mempercepat proses penggorengan kadar air yang masih tinggi akan menyebabkan agak kecoklatan/kehitaman.
Proses selanjutnya bawang dicuci dengan air bersih sekedar menghilangkan kotoran ringan. Hasil pencucian ditiriskan dan dilanjutkan dengan pengirisan. Pengirisan ini bisa dilakukan menggunakan alat khusus/bisa juga dengan pisau biasa. Namun, tentu saja dengan menggunakan alat. Hasilnya akan lebih cepat dan seragam. Dengan menggunakan pisau biasa satu orang hanya mampu mengiris 20 kg bawang setiap harinya.
Hasil irisan kemudian dicampur dengan tepung tapioca. Persentase pencampuran tergantung daru kualitas yang akan dihasilkan. Semakin kecil jumlah campuran, semakin baik kualitas bawang goreng itu. Pada bawang goreng yang terbaik campuran tapiokanya biasanya 3,5 kg sebanding dengan 1 kwintal irisan bawang. Bawang yang telah dicampur kemudian digoreng. Hasil penggorengan lalu ditiriskan dan dikeringkan. Proses pengeringan/pemisahan minyak biasanya menggunakan alat supaya memperoleh hasil yang baik, jika bawang goreng benar-benar kering dan bebas minyak, biasanya bawang goreng itu dikemas sesuai dengan permintaan pasar.































BAB IV
PENUTUP


4.1     Kesimpulan
Dari hasil penelitian tersebut dapat kami simpulkan bahwa bawang goreng di Garawangi kualitasnya sangat bagus dan rasanya pun enak. Hingga dipercaya oleh PT. Wings Food Indonesia untuk dijadikan bumbu mie instant.

4.2     Saran
Kami menyarankan kepada para pembaca yang budiman supaya mengikuti jejak seperti Pak Didi. Apapun usahanya berikan produk yang berkualitas. Perusahaan besar dimulai dari perusahaan kecil.





















DAFTAR PUSTAKA


Waluyo, Kusno. 2008. Agrobisnis Bawang Merah. Bandung : Epsilon Group.
www.wikipedia.org.





























LAMPIRAN


Nama Narasumber : Direktur Utama    : Bapak Didi
Nama Perusahaan Bawang Goreng      : PD. Karunia Asih
1.             Berapakah modal awal membuka perusahaan ini?
Jawab : modal awal membuka usaha ini yaitu sekitar 20 Juta
2.             Apa bahan pokok untuk membuat bawang goreng?
Jawab : bahan pokok membuat bawang goreng yaitu bawang merah, tepung tapioca, minyak goreng.
3.             Jenis bawang merah apa yang digunakan untuk membuat itu?
Jawab :  jenis bawang merah yang digunakan yaitu jenis bawang merah Brebes.
4.             Darimanakah perusahaan ini mendapat pasokan bawang merah?
Jawab :  Dari Brebes, dari pasar, dan dari petani bawang merah.
5.             Berapa jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan ini?
Jawab :  Jumlah Karyawan yang bekerja di perusahaan bawang goreng adalah 12 orang.
6.             Berapa bungkus perusahaan ini mengolah bawang goreng setiap harinya?
Jawab : setiap harinya perusahaan ini mengolah lebih dari 2 ton bawang merah.
7.             Didistribusikan kemana sajakah bawang goreng ini?
Jawab : Bawang goreng dari perusahaan ini didistribusikan ke PT. Wings Food, tepatnya ke produk Mie Sedaap di Bekasi.
8.             berapa kg isi dalam satu kemasannya pak?
Jawab :  satu kemaan berisi 10 kg
9.             Berapakah pendapatan perusahaan ini perbulannya?
Jawab :  Pendapatan selam satu bulan dari perusahaan bawang goreng ini adalah sekitar 10 sampai 20 juta.
10.         Apa kelebihan bawang goreng ini di perusahaan bawang goreng yang lain?
Jawab :  kelebihan bawang goreng dari perusahaan ini dengan yang lain adalah lebih tahan lama, lebih renyah dan lebih wangi.
11.         Didistribusikan kemana sajakah bawang goreng tersebut?
Jawab : perusahaan ini bisa bekerja sama dengan PT. Wings Food produk Mie Sedap. Awalnya pimpinan perusahaan ini mengadakan pengajuan bawang goreng ini ke PT. Wings Food. Setelah diteliti oleh Departemen Kesehatan akhirnya setelah 6 bulan menunggu perusahaan ini menjadi distributor tetap ke PT. Wings Food.

1 comment:

  1. kisah NYATA berbagi info...
    saya belum lama ini
    bulan juni 2016
    tepat di hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016)
    ku kena tipu
    yg mengaku juru kunci
    a/n:Ading 36thn (PENIPU)
    hp.081223871269

    rumah juru kunci (PALSU)
    a/n:Ading 36thn (PENIPU)
    hp.081223871269
    ciri-ciri: orang kurus,kulit kuning sawo,tinggi 160cm+
    melakukan pesugihan dana Goib
    di desa pagundan
    kampung dusun kliwon
    kuningan (jawa)
    tempat tinggal istri ke 1(TUA)
    (anak 2 cowo)
    juru kunci (PALSU)
    a/n:Ading 36thn (PENIPU)
    mempunyai 3 istri
    selama menipu sebagai juru kunci PALSU 8 thn...

    tempat makam keramat&sumur keramat
    desa pagundan (TIPUAN/PENIPU)
    kampung dusun kliwon (KUNINGAN)
    aku hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016) melakukan ritual selama 3x..(Ritual)...
    sampai aku merogoh kocek ku sebesar 35jt lebih...
    membeli CERUTU JANGKRIK (komplit)
    35pcs x 600rb = 21 jt
    mebeli sesaji (komplit):
    nasi tumpeng
    buah,menyan,kembang dll
    sebesar 14jt lebih...

    juru kunci (MENIPU KU)
    a/n:Ading 36thn (PENIPU)
    hp.081223871269
    alamat Rumah tinggal >>>>
    istri (MUDA) ke 2 anak 4 (3 cewek 1 laki)
    Desa sidarja
    kampung cisalak
    blok pahing
    kecamatan ciawi gebang
    kabupaten kuningan (jawa)
    Rumah a/n:Ading 36thn (PENIPU)
    yg mengaku juru kunci..
    di belakang sekolah SD negri
    turun lapangan bola
    sidaraja kuningan

    ku mengadakan Ritual dana goib
    hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016)
    di makam keramat & sumur keramat
    di desa pagundan
    kampung dusun kliwon (KUNINGAN)
    selama 3x...(3 hari komplit sesajen)
    tepat ritual yg ke 3 hari minggu,
    juru kunci PALSU
    a/n: Ading 36thn (PENIPU)
    hp.081223871269
    berkata di makam keramat,mengatakan uang dana goib,akan di antar langsung oleh arwah makam keramat
    desa pagundan
    kampung dusun kliwon (kuningan)
    tepat jam 1 malam di Rumah aku
    tggu di jembatan ke5 dekat Rumah ku

    setelah melakukan ritual yg ke3x..
    (komplit sesajen dari ke 1x-3x)
    ku lansung bergegas pulang ke Rumah
    dan ku sampai di jembatan yg ke5
    hari minggu pkl 11 malam...
    ku tunggu,sambil baca mantra panggil arwah makam keramat
    ku baca mantra sampai pkl 3 subuh (minggu 12-6-2016)
    arwah makam keramat tak kunjung hadir/datang...
    juru kunci PALSU
    a/n:Ading 36 thn (PENIPU)
    hp.081223871269
    ku tlp&sms juru kunci palsu itu
    tidak di angkat&tidak membalas sms ku sama sekali (ku di tipu)..

    hati-hati saudara ku
    jangan mudah percaya,apa lagi baru kenal&mengaku juru kunci,paranormal,dukun dsb
    (modus penipuan)

    www.ading36thn_penipuan.com
    sekian dan terima kasih

    alamat rumah yg di tinggal&di tempati >>>>
    juru kunci (PALSU)
    a/n: Ading 36 thn (PENIPU)
    hp.081223871269
    istri (MUDA) ke 2 mempuyai
    anak 4 (cewe 3 cowo 1)
    desa sidarja
    kampung cisalak
    desa pahing
    kecamatan ciawi gebang
    kabupaten kuningan (jawa)
    di belakang SD NEGRI
    SiDARAJA KUNINGAN

    ReplyDelete